ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pemuda-negeri - Dia
adalah Pratu Suparlan, Prajurit Kopasandha yang bertempur sendiri sampai gugur.
orang boleh bercerita tentang hebaptkan Pasukan Gurkha dengan dibumbu bumbui
seolah olah mereka adalah yang terhebat dan heroik dengan Pisau Kukriknya, Tapi
Suparlan hanya bertarung hingga gugur dengan Pisau Komando ditangannya...
Suparlan
adalah prajurit Kopassus yang gugur tahun 1980. Prajurit hebat ini mengorbankan
dirinya sendiri demi menyelamatkan regu Kopassus dan Kostrad dari pembantaian
Fretilin.
1 Unit
gabungan berjumlah 9 orang (4 pers Kopassus dan 5 Personel Kostrad ) di pimpin
oleh Letnan Poniman Dasuki (terakhir berpangkat Brigjen) speed 2 adalah Prada
Tamsil (pangkat terakhir Peltu sudah Purnawirawan) melaksanakan Patroli di Zona
Z Pedalam Timor daerah ini adalah daerah yang sangat Rawan, Masih ada tokoh
tokoh seperti Lobato, Lere, David, Xanana belum muncul. saat melaksanakan
Patroli tersebut mereka bertemu dengan Markas Fretelin dengan kekuatan -+ 300
orang memiliki senjata yang sangat lengkap (Senapan Serbu, Mortir dan GLM).
Pasukan Fretelin ini adalah sayap militer terlatih Timor Timur yg berpengalaman
perang di angola, mozambik, dll. dan dilatih oleh Pasukan Tropaz Portugal.
Pada
awalnya Tim Kopassus Kostrad ini ingin menyergap Pos Pengamatan Fretelin, setelah
melumpuhkan Pos Pengematan Fretelin, tiba tiba dari berbagai arah muncul
Pasukan Fretelin yang lebih besar, terjadi pertempuran yang tidak berimbang 1
unit digunting dari berbagai arah, dari atas ketinggian. yang roboh pertama
kali adalah personel dari Kostrad yang membawa senapan Mesin disusul oleh 3
orang berikutnya karena mereka berada di formasi paling belakang. 5 orang dari
sisa unit ini terdesak hingga ke bibir Jurang sambil mereka mencari jalan
pelolosan dari pihak fretelin pun jatuh korbang 8 orang, dalam keadaan terdesak
dan demikian genting pasukan TNI mengadakan perlawanan sengit, tapi karena
kalah jumlah dan posisi tdak menguntungkan, Unit ini mundur selangkah demi
selangkah menghampiri bibir jurang, hanya ada satu celah untuk meloloskan diri,
akan tetapi dibutuhkan waktu yang cepat untuk melintas sebelum pasukan Fretelin
menutup celah bukit tersebut.
Kemudian
Komandan Unit memerintahkan sisa unit menuju ke celah tersebut, dan Pratu
Suparlan paling depan, bukannya mendengarkan perintah, Pratu suparlan mundur
kebelakang tanpa mengindahkan perintah Dan Unitnya. "Komandan Bawa mereka,
Saya akan menghambat mereka Komandan"
Disinilah
Praka Suparlan menunjukkan sifat kepahlawanannya, antara kehormatannya sebagai
laki-laki, Prajurit, Korps dan negaranya, Tanpa menghiraukan peringatan
Komandan Unitnya agar mundur. Pratu Suparlan membuang senjatanya dan mengambil
senapan mesin milik rekannya yang gugur. Pratu Suparlan berlari kearah
datangnya fretelin dan menyambutnya dengan siraman Senapan Mesin... Jatuh
bangun terkena tembakan di tubuhnya Suparlan mengamuk seperti Banteng (Kata
saksi fretelin yang tertangkap), mengejar mereka hingga ke semak persembunyian
fretelin tidak terhitung berapa peluru yang sudah bersarang di Badannya,
Pakaian Loreng Pratu Suparlan berubah warna menjadi Merah karena Darah yang
mengalir ditubuhnya, Pratu Suparlan menyerang hingga munisinya Habis, kondisi
Pratu Suparlan sudah mulai Lemas karena kekurangan darah, Pratu Suparlan
mencabut Pisau Komando dan bertarung satu lawan satu, sepertinya Pihak fretelin
berniat mempermainkan Pratu Suparlan dengan tidak membunuhnya secara langsung,
suparlan betarung dengan Pisaunya merobohkan 6 orang Fretelin, hingga
tanggannya tidak mampu lagi menggenggam Pisau Komandonya
Komanda
Unit dengan sisa pasukannya melihat Pratu Suparlan tidak muncul, memutuskan
untuk kembali mencari Pratu Suparlan dan membantu Pratu Suparlan.
Pratu
Suparlan sendiri-dikelilingi oleh Ratusan Pasukan Fretelin menunggu Bala
Tentara Izrail mencabut nyawanya. Pratu Suparlan adalah Prajurit yang cerdas,
taktik dia melemahkan dirinya sangat tepat, saat dia terduduk, pasukan Fretelin
berkerumun mendekatinya tepat disaat 1 tembakan mengenai lehernya, Suparlan
hampir Roboh, Pratu Suparlan mengumpulkan sisa tenaganya mengambil 2 butir
Granat di kantongnya, Pratu Suparlan mencabut Pin Granat, Dengan sigap...dan
didahului lengkingan Allahuakbar !!!....digenggaman tanganx yg berisi 2 buah
granat.....berlari serta meloncat berjibaku pas ditengah2 rimbunan Fretelin
yang mengepungnya .....granat meledak....disertai gugurnya seorang prajurit
pemberani dengan membawa bersama sejumlah musuh.
Melihat
gugurx Pratu Suparlan, sisa Unit 5 orang yang sudah menguasai ketinggian,
menyerang dan menembak kerumunan Fretelin dari ketinggian dengan bertubi-tubi.
3 orangpun gugur demikian juga dengan Pihak Fretelin, puluhan merenggang Nyawa,
Pada saat itu Bala Bantuanpun Tiba ( Gabungan Kostrad dan Brimob ) membantu
memukul mundur Fretelin kembali ke posisi markas mereka, pertempuran ini
berlangsung hingga malam dan pertempuran pun terhenti.
Mayat
bergelimpangan di mana-mana termasuk 7 orang Unit Pratu Suparlan, dari 9 orang,
yang hidup hanya 2 orang yaitu Dan Unit dan Pratu Tamsil, jenazah jenazah itu
dikumpulkan, termasuk Jenazah Pratu Suparlan yang sudah tidak utuh. Sedangkan
dari Pihak Fretelin mereka kehilangan 83 orang milisinya alias tewas. Beberapa
diantaranya ditangkap hidup hidup. Saat diinterogasi, anggota Fretelin ini
hanya menceritakan bagaimana Pratu Suparlan bertempur sendiri sampai gugur.
KAMI
TIDAK AKAN MENINGGALKAN REKAN KAMI WALAUPUN DALAM KEADAAN MATI
Oleh
Karena heroiknya, Negara menganugerahkan kenaikan Pangkat kepada 7 orang Unit
Suparlan yang Gugur dengan Kenaikan Pangkat satu Tingkat menjadi Prajurit
Kepala, dan oleh Prabowo Subianto namanya diabadikan menjadi Nama Landasan Pacu
di Pusdik Passus Batu Jajar menjadi "LANDASAN SUPARLAN"
"Yaaa...
Allah, tempatkanlah Almarhum Bapak Suparlan dan mereka yang telah gugur
dijalan-Mu dibarisan para Syahid dan di Surga Engkau, aamiin YRA..."
Silahkan
bagikan
Baca
Juga
Sumber:
https://www.facebook.com/notes/pay-pecinta-anak-yatim/suparlan-prajurit-tni-bertempur-sendiri-dengan-gagah-berani/10152558790347802/
0 Response to "Kisah Mengharukan Prajurit TNI SUPARLAN, Ketika Bertempur Sendiri dengan Gagah Berani"
Posting Komentar