ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Patriot-bangsa - Tanggal 1 Mei telah menjadi
tradisi lumrah memperingati ‘Mayday’ atau Hari Buruh Internasional. Namun
sejatinya, pada 1 Mei 1963 terdapat sejarah penting terintegrasinya Irian Barat
ke dalam NKRI. Dalam operasi merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda
tersebut, terdapat pula kisah klandestein wanita pejuang Trikora yang turut
berjuang bersama TNI tanpa pamrih.
Bernama lengkap Herlina Kasim,
wanita ini telah menamatkan pendidikan SMA pada tahun 1961. Tahun kekulusannya
tersebut bertepatan ketika Presiden Soekarno mengobarkan semangat Trikora.
Setelah lulus ia pun berkeliling Indonesia, hingga terdampar di Maluku. Di
Maluku sendiri, Herlina merupakan pendiri Mingguan Karya yang berkantor di
Ternate. Di wilayah Kodam XIV Pattimura nama Herlina sudah tak asing lagi
lantaran ia sering menulis di mingguan tersebut.
Kebetulan situasi dan kondisi
disana kian memanas menyusul dibentuknya Dewan Papua boneka Belanda. Sontak
semagat juang Herlina pun meledak dan ia turut memimpin penduduk di sekitar
tempat ia tinggal melakuakan aksi demonstrasi. Aksi ditujukan untuk menentang
pembentukan Dewan Papua dan mengajak bersatu untuk merebut Irian Barat dari
tangan penjajah Belanda.
Merasa belum cukup hanya
dengan melakukan aksi demo, Herlina yang sama sekali belum memiliki pengalaman
terjun ternyata diam-diam mengajukan permohonan kepada Panglima Kodam XVI
Pattimura agar dirinya turut di terjunkan di Irian Barat. Namun demikian, hal
tersebut bukan kendala baginya dan dia pun siap diterjunkan sebagai barang pada
Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) tersebut. Panglima Kodam XVI Pattimura
akhirnya meluluskan permintaannya, dengan syarat semua ini akan menjadi rahasia
antara Herlina dan dirinya kelak. Herlina pun diterjunkan bersama 20 orang
sukarelawan lain untuk melakukan infiltrasi dan operasi gerilya di rimba
belantara Irian Barat.
Trikora muncul karena adanya
kekecewaan dari pihak Indonesia yang selalu gagal dalam upaya diplomasi melalui
beberapa perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan Irian barat yang secara
sepihak yang diklaim oleh Belanda. Trikora dicetuskan oleh Presiden Soekarno
pada tanggal 19 Desember 1961 di alun-alun utara kota Yogyakarta yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara
Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih
di Irian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan
mobilisasi umum
Setelah beberapa kota penting
di Irian Barat berhasil kondisikan berkat operasi-operasi infiltrasi termasuk
dengan penerjunan Herlina, akhirnya Belanda dan sekutu menyadari bahwa
Indonesia tidak main-main untuk merebut kembali Irian Barat. Permasalahan Irian
Barat akhirnya ditangani oleh PBB melalui United Nation Temporary Executive
Authority (UNTEA). Atas desakan Amerika Serikat,akhirnya Belanda bersedia menyerahkan Irian Barat
kepada Indonesia melalui sebuah persetujuan bernama “New York Agreement”.
Sesuai dengan “New York
Agreement”, pada tanggal 1 Mei 1963 berlangsung upacara serah terima Irian
Barat dari UNTEA kepada pemerintah Republik Indonesia yang berlangsung di
Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera PBB diturunkan dan
berkibarlah sangsaka merah putih yang menandai resminya Irian Barat menjadi
provinsi ke 26 NKRI. Nama Irian Barat pun kemudian dirubah menjadi Irian Jaya.
Atas keberanian dan tekadnya
dalam merebut Irian Barat, Herlina bersama para pejuang Trikora lainnya
dianugerahi tanda jasa pada tanggal 19 Februari 1963 oleh Presiden Soekarno
berupa sebuah pending atau ikat pinggang. Bukan pending biasa, benda itu
terbuat dari emas murni seberat 500 gram ditambah dengan uang Rp 10 juta.
Pemberian tanda jasa itu
dilakukan berdasarkan oleh Surat Keputusan Presiden/Panglima Tertingi Angkatan
Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian
Barat No. 10/PLM.BS- Tahun 1963. Hadiah tersebut terbilang cukup besar
nominalnya jika ditotal (pada masa itu). Suri tauladan seperti ini tampaknya
sudah sangat sulit kita jumpai saat ini.
Herlina bisa dibilang sebagai
perempuan sukarelawati pertama yang berani terjun di belantara Irian Barat
semasa Operasi Trikora. Pengalaman itulah yang membuat namanya masyhur sebagai
salah seorang tokoh dalam sejarah operasi lintas udara di tanah air.
Silahkan dishare
Baca Juga
sumber:http://angkasa.co.id/
0 Response to "Mengenal Herlina Kasim dalam Kisah Klandestein, Wanita Pejuang Trikora, Hebat.!!!"
Posting Komentar